Site Network: Home | Blogcrowds | Gecko and Fly | About

Psikologi Positif = Sains Kebahagiaan

Daripada Nota Pak Ahmad Faiz di Facebook


Positive Psychology = The Science of Happiness


"Selama 60 tahun terakhir psikologi berkonsentrasi pada hal2 negatif (depresi, fobia, trauma, Skizofrenia & penyakit2 psikologis lainnya = victimology & pathology). Mungkin Psikologi hendak mengkuti jejak ilmu kedokteran modernyang sejak 200 tahun terakhir berfokus pada penyakit.

Dan prestasi yg telah diraih selama 60 tahun terakhir (menurut mantan ketua asosiasi psikologi amerika: Martin Seligman): 14 macam penyakit psikologis boleh diubati (tidak sepenuhnya sembuh) dan 2 macam penyakit psikologis dapat disembuhkan sepenuhnya. Jadi prestasi terjauh dari psikologi negatif, adalah membawa orang sakit menjadi berkurang sakitnya (from miserable to less miserable) atau paling mentok, menjadikan orang sakit psikologis jadi hilang sakitnya (dari minus menjadi "sifar").

Lalu timbul pertanyaan, kalau orang sehat bagaimana? apakah ilmu psikologi bisa membantu orang yg sehat secara psikologis menjadi lebih bahagia dan lebih berprestasi?. Tidak ada, sampai didirikannya cabang ilmu baru, Positive Psychology, oleh Prof. Martin Seligman, yang saat itu baru dipilih sebagai presiden American Psychological Association, pada tahun 1998.

Menurut Prof. Seligman, ada tiga cara untuk bahagia:

1. Have a Pleasant Life (life of enjoyment): milikilah hidup yg menyenangkan, dapatkan kenikmatan sebanyak mungkin. ini mungkin cara yg ditempuh oleh kaum hedonis. tapi jika ini cara yg kita tempuh, hati2 dengan jebakan hedonic treadmill (= semakin kita mencari kenikmatan, semakin kita sulit dipuaskan) dan jebakan habituation (kebosanan karena terlalu banyak, misalnya ; makan ais krim pada jilatan pertama sangat nikmat, tapi pada jilatan keduapuluh, kita jadi muak). Tetapi pada sukatan yg secukupnya, cara ini boleh menjadi sangat membahagiakan.

2. Have a Good Life (life of engagement): dalam bahasa aristoteles disebut eudaimonia, terlibatlah dalam pekerjaan, hubungan atau kegiatan yg membuat kita mengalami "flow". merasa terserap dalam kegiatan itu, seakan2 waktu berhenti bergerak, kita bahkan tidak merasakan apapun, karena sangat "khusyu'". fenomena ini diteliti secara khusus oleh rekan Seligman, Mihaly Csikzentmihalyi. dan memberikan 7 ciri2 kita dalam kondisi flow:
a. Sepenuhnya terlibat pada apa yg kita lakukan (focused, concentrated, khusyu')
b. Merasakan "a senses of ecstasy" (seperti berada di luar realitas sehari-hari)
c. Memiliki "kejernihan yg luarbiasa" (benar2 memahami apa yg harus dikerjakan dan 
bagaimana mengerjakannya)
d. Menyadari bahwa tentangan pekerjaan yg sedang dihadapi benar2 dapat diatasi 
(bahwa skill yg kita miliki cukup memadai untuk mengerjakan tugas tersebut)
e. Merasakan "kedamaian hati" ( tidak ada kekhuatiran dan merasakan diri kita sedang 
bertumbuh melampaui ego kita sendiri)
f. Terserap oleh waktu (kerana khusyu' mengerjakan dan benar-benar terfokus pada 
"saat ini dan disini", waktu seakan2 berlalu tanpa terasa)
g. Motivasi Intrinsik (dimana merasakan "flow" itu sendiri sudah merupakan hadiah yg 
cukup berharga untuk melakukan pekerjaan itu)

3. Have A Meaningful Life (life of Contribution): milikilah semangat melayani, menyumbangkan dan bermanfaat untuk orang lain atau mahluk lain. menjadi bagian dari organisasi atau kelompok , tradisi atau gerakan tertentu. merasa hidup kita memiliki "makna" yang lebih tinggi dan lebih abadi dibanding diri kita sendiri.

Tiga hal ini-lah yg menjadi fokus kajian positive psychology... iaitu bagaimana memiliki hidup yang bermakna, pekerjaan yang membuat "flow" dan aktiviti yg kita nikmati. Dalam istilah pelopor positive psychology di Monash University, Dr Dianne A Vella-Brodrick : Bake A Cake (life of engagement=flow), Eat A Cake (life of enjoyment) or Give A Cake (life of contribition).

Jadi, manakah yg membuat anda paling bahagia? proses membuat kek, memakan kek, atau memberi kek ke tetangga anda?"

Baca artikel asal di SINI.

0 komentar:

Post a Comment